Tugas Softskill
kelompok 1 softskill:
- Achmad fanjasyiro
- Indra wahyudi
- Singgih kurniawan
- Ryota sunto
- Faisal ramadhan
Asset and Configuration Management
Asset
and Configuration Management adalah salah satu bagian dari Service Transition
di ITIL
Mengapa
kita harus memiliki asset and configuration management ?
Proses
ini untuk memastikan integritas dari service asset dan konfiguraasi yang ada
dalam rangka mendukung management yang efektif dan efisien dari sebuah IT
Organisation.
Alasan
utama dari configuration management adalah untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan (non-duplicate) mengenai IT Components dan bagaimana mereka
berhubungan satu sama lain. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
informasi yang relevant tersedia untuk proses – proses yang lain untuk
memastikan impact and risk analysis yang lebih detail dapat dilakukan.
Objective
/ Tujuan dari Asset and Configuration Management
•Memperhitungkan seluruh IT Asset dan Configuration didalam
organisasi beserta services nya.
•Menyediakan informasi yang akurat terhadap konfigurasi dan
dokumennya untuk mendukung service management processes lainnya.
• Menyediakan dasar yang kuat untuk incident management,
problem management,, change management, serta release management.
•Verifikasi catatan konfigurasi terhadap infrastruktur dan
koreksi terhadap seluruh pengecualian/ketidakcocokan.
•Merencanakan, identifikasi, kontrol, record, report, audit,
dan verifikasi service asset serta configuration item.
•Melakukan perhitungan untuk memanage dan proteksi terhadap
integritas dari service asset dan configuration item di seluruh siklus hidup
mereka. „
•Menyediakan informasi yang akurat untuk mendukung
managemen servis dan bisnis.
•„Memastikan integrity dari item item tersebut dengan
membuat dan memelihara sebuah Configuration Management System (CMS) sebagai
bagian dari Service knowledge management System (SKMS)
Apa
itu Change Management?
Perubahan bisnis dan lingkungannya
dengan begitu cepat harus diiringi pula dengan manuver-manuver jitu jika tidak
ingin terlindas atau kalah dari kompetisi. Perubahan ini tidak hanya berdampak
terhadap sistem, tapi juga pelaksana sistem itu sendiri, yaitu Manusia. Yang
selanjutnya menjadi masalah adalah elemen manusia merupakan bagian yang
memiliki resistensi (penolakan) paling besar. Istilahnya adalah Status Quo.
Maka dari itu, dibutuhkan sebuah pendekatan agar Manusia, sebagai elemen paling
penting, memiliki pandangan yang positif terhadap perubahan, bahkan siap
menjadi bagian di dalamnya. Pendekatan ini disebut Change Management
atau Manajemen Perubahan.
Secara definisi, Change Management
adalah sebuah proses terstruktur dan sistematis untuk membantu transisi
individu, tim kerja, ataupun organisasi dari sebuah kondisi ke arah tujuan yang
diinginkan.
Komponen yang harus ada di dalam
Change Management adalah :
1.
Motivating Change
Mendorong kesiapan untuk berubah dan
mengatasi setiap penolakan terhadapnya.
2.
Creating a Vision
Merumuskan arah perubahan yang
diharapkan.
3.
Developing Political Support
Mempersiapkan para Agen Perubah
(Change Agent), termasuk para informal leader.
4.
Managing the Transition
Menyusun rencana aktivitas,
membangun komitmen dan struktur komite.
5.
Sustaining Momentum
Mempersiapkan infrastruktur
perubahan, membangun sistem pendukung bagi para Agen Perubah, membangun
kompetensi dan keahlian baru, dan mengapresiasi kemajuan sekecil apapun.
Bila salah satu komponen di atas
tidak dilaksanakan dengan baik, maka beresiko terhadap keberhasilan perubahan
itu sendiri, seperti :
Langkah 1 tidak dijalankan / cukup
seadanya = Status Quo akan terjaga di titik ekstrim.
Langkah 2 tidak dijalankan / cukup
seadanya = Perubahan terjadi dengan arah yang tidak jelas dan terjadi
kebingungan.
Langkah 3 tidak dijalankan / cukup
seadanya = Akan terjadi sabotase.
Langkah 4 tidak dijalankan / cukup
seadanya = Fungsi-fungsi di dalam organisasi akan sulit beroperasi.
Langkah 5 tidak dijalankan / cukup
seadanya = Perubahan tidak akan mencapai titik yang diharapkan.
Dengan demikian, perubahan apapun,
kebijakan, lokasi, waktu kerja, dst. harus direncanakan dengan matang dan
dilaksanakan serta dimonitor dengan baik dan hati-hati.
ITIL Release And Deployment
Management
ITIL Pers Dan
Manajemen Deployment Dijelaskan Dalam Detil
Interaksi kompleks antara semua komponen yang membentuk make infrastruktur TI menerapkan perubahan tugas halus.
Manajemen Perubahan bertanggung jawab untuk menyetujui dan mengawasi proses secara keseluruhan maka kita akan menyebutnya sebagai proses Pemerintahan. Namun, Manajemen Siaran memiliki tugas khusus merancang; pengujian dan menginstal perubahan yang telah ditentukan dalam lingkungan hidup maka kita akan menyebutnya sebagai proses eksekusi.
Ini semua membutuhkan perencanaan yang matang dan koordinasi dengan proses lainnya yang terkait dengan manajemen layanan TI.
Manajemen Siaran berada di bawah ITIL Service proses Transisi.
Semua layanan baru atau diubah harus melalui proses manajemen rilis untuk memastikan bahwa kemampuan yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan yang dicapai seperti yang diharapkan.
Mari kita mendefinisikan beberapa istilah penting pertama sebelum kita masuk ke proses manajemen rilis yang sebenarnya.
Interaksi kompleks antara semua komponen yang membentuk make infrastruktur TI menerapkan perubahan tugas halus.
Manajemen Perubahan bertanggung jawab untuk menyetujui dan mengawasi proses secara keseluruhan maka kita akan menyebutnya sebagai proses Pemerintahan. Namun, Manajemen Siaran memiliki tugas khusus merancang; pengujian dan menginstal perubahan yang telah ditentukan dalam lingkungan hidup maka kita akan menyebutnya sebagai proses eksekusi.
Ini semua membutuhkan perencanaan yang matang dan koordinasi dengan proses lainnya yang terkait dengan manajemen layanan TI.
Manajemen Siaran berada di bawah ITIL Service proses Transisi.
Semua layanan baru atau diubah harus melalui proses manajemen rilis untuk memastikan bahwa kemampuan yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan yang dicapai seperti yang diharapkan.
Mari kita mendefinisikan beberapa istilah penting pertama sebelum kita masuk ke proses manajemen rilis yang sebenarnya.
(Release) Rilis : Sebuah rilis adalah kumpulan perubahan berwenang untuk layanan TI. yaitu, Koleksi hardware, software, dokumentasi, proses atau komponen lain yang diperlukan untuk melaksanakan satu atau lebih menyetujui perubahan layanan TI. Isi setiap rilis dikelola, diuji dan digunakan sebagai satu kesatuan.
Rilis Satuan : "rilis Unit" menggambarkan bagian dari suatu layanan atau
infrastruktur TI yang biasanya dirilis bersama-sama sesuai dengan kebijakan rilis
organisasi.
Rilis Paket : Sebuah paket rilis mungkin rilis kesatuan atau satu set terstruktur unit rilis, termasuk terkait pengguna atau dukungan dokumentasi yang diperlukan.
Manajemen Perubahan : proses perubahan manajemen yang digunakan untuk memberikan perubahan diselesaikan dan diuji dalam lingkungan pra-produksi bersama dengan satu set alat dan / atau prosedur untuk bermigrasi perubahan ke lingkungan produksi yang hidup.
Membangun Manajemen : Perangkat lunak, perangkat keras dan dokumentasi yang terdiri unit pelepasan harus dirakit dengan cara yang terkendali untuk memastikan proses berulang. Ini harus mencakup otomatisasi mana mungkin untuk kompilasi dan distribusi, yang untuk organisasi besar secara signifikan dapat mengurangi total biaya kepemilikan untuk layanan yang terlibat.
Rilis Paket : Sebuah paket rilis mungkin rilis kesatuan atau satu set terstruktur unit rilis, termasuk terkait pengguna atau dukungan dokumentasi yang diperlukan.
Manajemen Perubahan : proses perubahan manajemen yang digunakan untuk memberikan perubahan diselesaikan dan diuji dalam lingkungan pra-produksi bersama dengan satu set alat dan / atau prosedur untuk bermigrasi perubahan ke lingkungan produksi yang hidup.
Membangun Manajemen : Perangkat lunak, perangkat keras dan dokumentasi yang terdiri unit pelepasan harus dirakit dengan cara yang terkendali untuk memastikan proses berulang. Ini harus mencakup otomatisasi mana mungkin untuk kompilasi dan distribusi, yang untuk organisasi besar secara signifikan dapat mengurangi total biaya kepemilikan untuk layanan yang terlibat.
Service Desk
Service desk merupakan layanan TI yang didefinisikan dalam ITIL dengan
tujuan mendukung proses manajemen pada ITSM yang berfungsi sebagai SPOC (single
point of contact) pelanggan dan pengguna layanan TI. Beberapa pengertian
tentang service desk adalah sebagai berikut;Menurut ITIL, service desk adalah bagian dari iterasi service operation yang menjadi SPOC (single point of contact) antara penyedia layanan dan pengguna layanan. Service desk berfungsi untuk mengelola insiden (incident management), permintaan layanan (fulfillment management) dan menangani komunikasi dengan pengguna layanan.
Berarti tujuan utama dari service
desk adalah sebagai jembatan komunikasi antara penyedia layanan dan
pelanggan. Implementasi service desk beragam pada masing-masing
organisasi. Service desk dibentuk menyesuaikan kebutuhan TI dalam mengelola
insiden dan problem pada layanan. Terdapat beberapa struktur bentuk dari
service desk menurut Brady Orand (2011), diantarnya sebagai berikut:
- Local Service Desk
merupakan pusat pelayanan TI yang berbasis pada lokal/unit dari sebuah
organisasi TI yang besar. Local service desk hanya mencakup memberi
pelayanan SPOC pada satu unit.
- Centrals Service Desk
merupakan pelayanan TI yang bersifat terpusat pada organisasi berbasis TI.
Dukungan dan layanan SPOC yang diberikan berasal dari satu pusat pelayanan
TI dalam sebauh organisasi.
- Virtual Serive Desk
merupakan pemberian dukungan dan pelayanan SPOC yang memanfaatkan
fasilitas teknologi. Virtual service desk diwujudkan dalam pemberian
dukung berbasis TI dan komunikasi
Komentar
Posting Komentar