Review ACL Ver.9 Kelompok 1
PENGGUNAAN ACL (AUDIT
COMMAND LANGUAGE) PADA PROFILE, STATISTIK DAN STRATIFY DALAM
ACCOUNT RECEIVABLE
Bagian Achmad
Fanjasyiro
Apa itu ACL
(Audit Command Language) ?
ACL dikembangkan sejak tahun
1970-an oleh Prof. Hart J. Will dari Canada dan kemudian dikelola oleh ACL
Services Ltd, Vancouver, Canada, dan merupakan pemimpin pasar dalam teknologi
pengambilan data, analisis data, serta pelaporan (hasil survey tahunan The
Institute of Internal Auditors, USA, 2005). ACL telah dikembangluaskan dengan
fungsi untuk memenuhi kebutuhan analisis data seluruh aktivitas bisnis
operasional di dalam perusahaan, di antaranya pada bidang audit untuk analisis
data, pencocokan dan pembandingan data, laporan penyimpangan, dsb; pada bidang
IT (Information Technology) untuk data migration, data cleansing, data
matching, data integrity testing; selain itu juga untuk analisis, konsolidasi,
rekonsiliasi data, dan pelaporan pada divisi lain seperti Keuangan, Pemasaran,
Distribusi, Operasional, dan lain sebagainya.
ACL dapat membaca data dari
berbagai macam sistem yang terbentang mulai dari model sistem mainframe lama
hingga ke relational database modern. ACL adalah aplikasi yang hanya
‘read-only’, ACL tidak pernah mengubah data sumber asli sehingga aman untuk
menganalisis jenis live-data. Keanekaragaman sumber data dan teknologi akses
data, cara mengakses data juga bervariasi dari satu sumber data ke lain. ACL
membaca beberapa sumber data secara langsung dengan mengimpor dan menyalin
sumber data sehingga dapat dianalisis. ACL dirancang khusus untuk menganalisa
data dan menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa
(common/nontechnical users) maupun pengguna ahli (expert users). Dengan
menggunakan ACL, pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat daripada proses
auditing secara manual yang memerlukan waktu sampai berjam-jam bahkan sampai
berhari-hari.
Software ini dapat melakukan
akses data langsung ke dalam database ataupun dalam bentuk teks file dalam
waktu yang singkat tanpa menganggu sistem yang sedang berjalan, melakukan proses
verifikasi hasil dari data yang diperoleh untuk menciptakan integrasi data yang
dipercaya, dan hasil analisa data yang dapat diandalkan. Semua dapat dilakukan
dengan cepat, tepat, aman, dan akurat.
Apa saja
manfaat menggunakan ACL (Audit Command Language) ?
Manfaat ACL antara lain:
·
Bagi auditor: Penggunaan ACL akan membantu mereka dalam melaksanakan
tugas audit secara lebih terfokus, cepat, efisien, efektif, dan murah dengan
lingkup yang lebih luas dan analisis mendalam. Indikasi penyimpangan dapat dilakukan
dengan cepat, akurat, dan dengan beraneka ragam analisis menggunakan ACL
sehingga auditor dapat menemukan lebih banyak penyimpangandan memiliki lebih
banyak waktu untuk melakukan pembuktian.
·
Untuk manajemen termasuk profesi akunting dan keuangan: ACL dapat
membantu mereka dalam menganalisis data dan informasi perusahaan, pengujian
pengendalian yang telah ada, dan pembuatan laporan manajemen secara cepat dan
fleksibel.
·
Untuk Sumber Daya Manusia/Pemeriksa, IT, dan lainnya: Dapat melakukan
sistem pelaporan yang sesuai dengan keinginan atau laporan yang diinginkan
(independensi) dengan akurasi dan kualitas data yang sangat bagus sehingga data
pelaporan dapat dipercaya. Proses pembuatan rekapitulasi dengan sangat cepat.
Fitur dan
kemampuan ACL Software Tools:
1. Universal Data Access, yaitu
dapat mengakses data dari hampir semua jenis database yang ada (DBF, XLS, Text
File, report file, Oracle, SQL, DB2, AS/400 FDF, COBOL, dsb) dan semua platform
(PC, minicomputer, dan mainframe).
2. Jumlah Data Besar, yaitu
kemampuan dalam mengakses dan memproses data dalam jumlah yang sangat besar
(hingga ratusan juta record).
3. Kecepatan Waktu Proses,
kemampuannya untuk memproses dalam waktu yang singkat walaupun data yang
diproses dalam jumlah yang besar.
4. Integritas Data, dengan
kemampuan mengakses database 100% (tanpa metode sampling) serta data yang
bersifat Read Only yang dapat menjamin orisinalitas, keamanan dan integritas
data untuk pengolahan menjadi informasi yang bermanfaat bagi user dan
manajemen.
5. Automasi, pembuatan aplikasi
audit yang sangat cepat dan mudah untuk melakukan automasi analisis data untuk
efisiensi proses kerja.
6. Multi File Process, dapat
digunakan untuk menangani beberapa file sekaligus, tanpa mengganggu operasional
teknologi informasi yang dijalankan oleh perusahaan.
7. Log File Navigation,
dilengkapi dengan log file untuk pencatatan proses analisis yang telah
dilakukan sehingga menghasilkan suatu audit trail yang komprehensif.
8. Fungsi Analisis yang
Lengkap, dilengkapi fungsi-fungsi analisis yang sangat lengkap yang dapat
dengan mudah dikombinasikan dalam menghasilkan temuan-temuan yang tidak pernah
terkirakan sebelumnya.
9. Pelaporan yang Handal,
kemudahan untuk merancang laporan yang handal sarat informasi yang bermanfaat
serta dapat dikirimkan secara otomatis via email atau integrasi ke dalam
software aplikasi Crystal Report.
10. IT Audit, kemudahan dalam
menguji integritas data dan menganalisis data yang ada di dalam database
ataupun menganalisis user-user yang telah masuk ke dalam suatu jaringan/network.
Manfaat
menggunakan ACL Software Tools:
1. Dapat membantu dalam
mengAkses data baik langsung (Direct) kedalam system jaringan ataupun tidak langsung (InDirect) melalui media lain
seperti softcopy dalam bentuk teks file/report.
2. Menempatkan kesalahan dan
potensial fraud sebagai pembanding dan menganalisa file-file menurut
aturan-aturan yang ada.
3. Mengidentifikasi
kecenderungan/gejala-gejala, dapat juga menunjukan dengan tepat/sasaran
pengecualian data dan menyoroti potensial area yang menjadi perhatian.
4. Mengidentifikasi proses
perhitungan kembali dan proses verifikasi yang benar.
5. Mengidentifikasi persoalan
sistem pengawasan dan memastikan terpenuhinya permohonan dengan aturan-aturan
yang telah ditetapkan.
6. Aging dan menganalisa
Account Receivable/Payable atau beberapa transaksi lain dengan menggunakan
basis waktu yang sensitif.
7. Memulihkan biaya atau
pendapatan yang hilang dengan pengujian data pada data-data duplikasi
pembayaran, menguji data-data nomor Invoice/Faktur yang hilang atau pelayanan
yang tidak tertagih.
8. Menguji terhadap hubungan
antara authorisasi karyawan dengan supplier.
9. Melakukan proses Data
Cleansing dan Data Matching atau pembersihan data dari data-data duplikasi
terutama dari kesalahan pengetikan oleh End-User.
10. Dapat melaksanakan tugas pengawasan
dan pemeriksaaan dengan lebih fokus, cepat, efisien, dan efektif dengan lingkup
yang lebih luas dan analisa lebih mendalam. Mengidentifikasi penyimpangan
(Fraud Detection) dapat dilakukan dengan cepat dan akurat sehingga memiliki
waktu lebih banyak alam menganalisa data dan pembuktian.
Bagian Singgih
Kurniawan Putra
Pengendalian
Berbasis Teknologi
Ketika dunia bisnis dan
teknologi sudah dapat memberikan kemudahan berupa adanya real-time
transaction dan real- time reporting, maka dibutuhkan juga rel-
time and continues aduting. Teknologi tersebut dapat juga digunakan menguji
prosedur umum pengendalian atau menggunakan software computer untuk menguji
prosedur yang telah diprogram dimana program tersebut menjalankan aktivitas
pengendalian. (trampe, Nguyen,CS2002). Agar dapat melakukan hal tersebut diatas
diperlukan pemahaman terhadap proses bisnis.
Sebuah Studi menunjukkan
bahwa pemahaman proses bisnis
sangat berpengaruh dalam mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan
pengendalian internal.Ritchi(2006). Adanya kelemahan dan kelebihan pengendalian
internal dapat di identifikasi dengan menggunakan Teknik Audit Berbantuan
Komputer (TABK). Salah satu pengendalian yang diterapkan dalam proses bisnis
adalah pengendalian piutang. Dengan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yang ada
di TABK (ACL) maka bisa ditentukan apakah pengendalian aplikasi yang digunakan
untuk mengelola piutang memiliki pengendalian yang baik atau tidak.
(Masjono,2009).
Ada tidaknya suatu
pengendalian dalam aplikasi piutang dapat dilihat dari beberapa hal diantaranya
akurasi program aplikasi dalam melakukan perhitungan, mutu data yang dihasilkan
dan ada tidaknya pengendalian dilakukan dengan menguji ouput program aplikasi
dengan alat uji yang terdapat pada TABK
atau alat uji yang
dibuat oleh auditor sendiri.
Pengendalian
piutang
Penjualan kredit melibatkan
dua pihak yaitu pihak yang memberi kredit(piutang) dan pihak yang menerima
kredit(hutang). Akibat dari kebijakan
penjualan secara kredit akan
menimbulkan hak penagihan piutang.
Dalam arti luas,
istilah piutang dapat dipergunakan
bagi semua hak terhadap pihak lain. Piutang merupakan
hak untuk menagih sejumlah uang akibat
dari adanya transaksi penjualan kredit.
Piutang usaha yang muncul,
apabila tidak dapat dibayarkan atau
terjadi kemungkinan klien
bangkrut atau menghilang, maka akan mengakibatkan munculnya piutang tak
tertagih. Hal ini disebabkan
karena dalam transaksi kredit ini
ada tenggang waktu
sebelum pelunasan hutang dari pihak debitur dan kondisi ini komponen
piutang tak tertagih kemungkinan besar masih bisa terjadi. Untuk mengatasi hal
ini maka
diperlukan pengawasan yang
ketat oleh manajemen perusahaan terhadap pengendalian piutang untuk
menghindari kerugian yang cukup besar.
Dalam era teknologi sekarang
ini, manajemen dan pengendalian
piutang dapat dilakukan secara otomatis. Program aplikasi akan secara
otomatis akan membandingkan credit limit yang telah ditentukan dengan penjualan
kredit yang dilakukan. Jika penjualan kredit melebihi credit limit tersebut
maka program aplikasi akan mengingatkan dan proses tidak bisa dilanjutkan
sebelum adanya intervensi dari manusia.
Telaah Piutang
Negatip
Dalam banyak
kasus, seseorang atau suatu
perusahaan akan membayar hutangnya sesuai
dengan jumlah yang ditagih
atau jumlah saldo
piutangnya dan tidak mungkin terjadi kelebihan bayar jika ada pengendalian
dalam manajemen piutang. Dengan
kemajuan teknologi informasi,
kelebihan bayar dapat
saja terjadi, adanya otomatisasi menyebabkan terjadinya kelebihan dalam
membayar. Teknologi informasi yang telah di set-up sedemikian rupa agar dapat
melakukan auto debit atau auto credit, jika tidak ada batasan atau pengendalian
otomatis kapan auto debit atau auto credit
tersebut akan berakhir, maka proses tersebut akan terus
belangsung sampai ada intervensi dari manusia. Sebagai contoh pada suatu perusahaan
saldo piutang PT ABC yang tertera dalam aplikasi piutangnya sebesar 10.000.
ketika ada pembayaran dari PT ABC sebesar 15.000 dimana informasi tersebut
didapat dari konfirmasi melalui rekening bank, maka operator program aplikasi
akan melakukan input sebesar 15.000. Program aplikasi secara otomatis akan
mengurangi saldo piutang PT ABC dengan 15.000, saldo akhir dari piutang ABC
tadi akan menjadi -5000.
Jika jumlah saldo negatip
cukup signifikan dalam suatu perusahaan maka akan terjadi misinterpretasi
terhadap piutang dan penjualan. Dengan mengacu kepada kasus PT ABC diatas, jika
PT ABC melakukan pembelian kembali
sebesar 15.000, maka oleh operator aplikasi akan diinput sebesar 15.000, saldo piutang PT
ABC akan menjadi 10.000. Mis-interpretasi terjadi karena disatu sisi saldo
piutang PT ABC sebesar 10.000 sedangkan dari sisi penjualan sebesar
15.000.
Struktur File
Account Receivable
Secara umum metodologi yang digunakan
dalam kasus ini adalah sebagai berikut:
pertama data AR milik perusahaan
X digunakan sebagai sumber data yang sudah
dikonversi ke Excel dari database perusahaan. Kedua data tersebut diimport ke ACL yang merupakan alat bantu untuk menganalisis data piutang
tersebut. Dengan
menggunakan
fungsi yang ada di ACL (Fungsi Statistic, Profile
dan Stratify) akan dihasilkan output dari masing masing fungsi
tersebut dan berdasarkan
output tersebut
kemudian dianalisis dan
dievaluasi.
METODE
ANALISIS
Berdasarkan
output yang dihasilkan
oleh program ACL berupa
output statistic, profile dan stratify akan dianalisis dengan
membandingkan berbagai data
yang berkaitan dengan
menguji kewajaran hubungan
antara komponen yang ada di output tersebut. Judgement.
Profesional judgement diberikan dengan memperhatikan
aspek berikut ini:
a. Bagaimana
tingkat signifikan dari penyimpangan yang terjadi.
b. Siapa
yang kemungkinan terganggu dengan terjadinya penyimpangan.
c. Seberapa
besar kurugian yang ditimbulkan
d. Apakah
akah menghalangi pencapaian tujuan perusahaan
e. Mengkaji
kemungkinan berulangnya penyimpangan tersebut
File
account receivable yang
hendak di audit memiliki struktur
seperti berikut:
Sumber: ACL ver 9
Customer yang mendukung file AR ini sehingga dalam
proses audit relasi kedua tabel ini diperlukan.
Fungsi Profile
Profile digunakan untuk mengetahui nilai
minimum, nilai maksimum,
nilai absolut dan nilai field
amount pada tabel
AR. Profile sebaiknya
digunakan sebelum menggunakan fungsi stratify
dan histogram. Dengan menggunakan
TABK, tepatnya ACL fungsi profile1
pada field amount menghasilkan
tabel berikut ini:
Sumber ACL
Versi 9
Dengan
mengetahui profile dari
suatu field, maka seorang auditor
dapat mengetahui langkah apa yang hendak
dilakukan dalam melakukan test terhadap
suatu tabel/file Account Receivable. Berikut ini analisis dari
masing- masing data statistik dan kegunaannya bagi auditor:
1. Data statistik menunjukkan
Total 468,880.69. Hal ini mengindikasikan bahwa total nilai
dari keseluruhan transaksi AR
bernilai 468,880.69.Dengan demikian seorang auditor dapat mengetahui berapa
besar nilai dari keseluruhan transaksi AR. Total AR dari ekstrak
data pada field
amount ini dapat dibandingkan dengan laporan AR
yang dibuat oleh perusahaan,
jika terjadi perbedaan yang signifikan maka perlu ditelusuri perbedaan
tersebut.
2. Data statistik menunjukkan Abs.Value 585,674.41. Hal ini
mengindikasikan bahwa total nilai transaksi termasuk yang bernilai positif
maupun negatif bernilai 585,674.41. Disini terjadi perbedaan jumlah antara
nilai absolut value dan Total, sewajarnya jumlah keduanya adanya sama. Dari
tabel ini terlihat bahwa perbedaan terjadi karena adanya nilai negatip pada
field amount. Dengan mengetahui terjadinya perbedaan Abs.Value dan total
tersebut, seorang auditor akan menelusuri perbedaan tersebut dan mengetahui total
nilai transaksi yang bernilai positif maupun negatif sehingga dapat melakukan
langkah apa yang hendak dilakukan.
3. Data statistik menunjukkan
Minimum -3,582.98. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai terendah dari field transaksi AR sebesar
-3,582.98, sehingga auditor dapat melakukan pemeriksaan terkait nilai AR
terendah tersebut. Dalam situasi wajar, nilai terendah suatu field
piutang adalah angko positip,
bukan negatip. Jadi jika angka field ini negatip dan jumlahnya cukup signifikan
maka perlu diterlusuri lebih jauh
4. Data statistik menunjukkan
Maximum 5,549.19. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai tertinggi dari field
transaksi AR sebesar 5,549.19, sehingga auditor dapat melakukan pemeriksaan
terkait nilai transaksi AR tertinggi tersebut. Dalam situasi wajar jumlah field
AR tertinggi ini menunjukan bahwa ada pelanggan yang memiliki piutang sebesar
5.549, yang perlu diperhatikan disini adalah apakah jumlah tersebut tergolong
wajar?
Bagian
Suryaningsih
Fungsi
Statistik
Gunakan
fungsi statistik yang
ada di TABK untuk
mendapatkan informasi dari
suatu field amount yang numerik
pada tabel A/R. Fungsi statistik sering digunakan
untuk mendapatkan gambaran umum atau
ringkasan suatu field dan memberikan informasi secara cepat amomali apa yang
terjadi pada suatu tabel sebelum
dilakukan proses audit lebih lanjut. Dengan menggunakan TABK, dalam hal ini ACL
fungsi statistik akan menghasilkan tabel berikut ini.
Dari hasil data statistik suatu field diatas, maka
secara umum akan dapat membantu kita dalam melakukan audit test terhadap
tabel-tabel yang diinginkan. Berikut ini penjelasan dari masing- masing hasil
statistik dan kegunaannya bagi auditor:
1. Data statistik
menunjukkan jumlah field Positive sebesar 609. Hal ini
menandakan bahwa jumlah transaksi AR yang bernilai positif sebesar 609
transaksi, dengan total nilai yang bernilai positif sebesar 527,277, serta rata-rata
sebesar 865.81 (yang diperoleh dari hasil bagi total nilai
positif 527,277 dengan jumlah field positif 609). Dengan melihat
data statistik tersebut, auditor dapat mengetahui seberapa
banyak jumlah transaksi yang
bernilai positif dan total nilai transaksi yang bernilai
negatif, serta berapa rata-rata transaksi yang bernilai positif. Hal ini dapat
membantu auditor dalam menentukan seberapa banyak sampel yang akan
diaudit/diuji.
2. Data statistik
menunjukkan zeros: Hal
ini mengindikasikan bahwa terdapat 2 transaksi AR yang bernilai nol. Hal
ini dapat membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan atas transaksi AR yang
bernilai nol tersebut.
3. Data statistik menunjukkan
jumlah field Negative sebesar 161 record. Hal ini menandakan bahwa
terdapat jumlah transaksi AR
sebesar 161 record yang bernilai
negatif, dengan total
nilai yang bernilai negatif
sebesar -58,396.86, serta rata-rata sebesar
-362.71 (yang diperoleh dari hasil bagi total nilai negatif
-58,396.86 dengan jumlah field negatif sebesar 161). Hasil statistik ini dapat
membantu auditor mengetahui seberapa banyak jumlah transaksi AR yang bernilai
negatif, berapa total nilai negatif dan rata-ratanya. Dengan demikian, auditor
dapat menentukan berapa banyak transaksi AR bernilai negatif yang harus
dilakukan pemeriksaan, serta berapa banyak
sample negatif yang
harus diuji- coba.
4. Data statistik
menunjukkan Totals sebesar 772. Hal ini menandakan bahwa
terdapat jumlah total transaksi AR yang bernilai positive, zero, dan negative
sebesar 772 transaksi. Dengan nilai
transaksi keseluruhan (dikurangi nilai transaksi AR yang bernilai
negatif) yaitu sebesar 468,880.69. Serta rata-rata yang diperoleh sebesar 607.36
(hasil bagi dari
nilai total dan jumlah
transaksi). Hasil statistik
ini dapat membantu auditor dalam mengetahui seberapa banyak jumlah
transaksi AR dan nilai keseluruhannya. Dengan demikian auditor dapat menentukan
seberapa banyak sample transaksi yang harus diuji/diperiksa.
5. Data statistic menunjukkan
AbsValue sebesar 585,674.41. Hal ini mengindikasikan terdapat total nilai
sebesar 585,674.41 yang merupakan penjumlahan dari total nilai positive
527,277.55 dan total nilai negatif sebesar -58,396.86. Dari hasil statistik ini
seorang auditor dapat mengetahui
total nilai transaksi
AR termasuk nilai negatif dari suatu transaksi.
6. Data statistik
menunjukkan Range sebesar 9,132.17. Hal ini mengindikasikan
selisih antara nilai terbesar (positif)
dengan nilai terkecil (negatif). Range sering disebut
sebaran/jangkauan/jarak/jenjang. Dengan mengetahui Range dari
transaksi AR, seorang auditor dapat mengetahui
sebaran/jangkauan/jarak/jenjang dari transaksi
AR tersebut sehingga memudahkan untuk
melakukan pemeriksaan.
7. Data statistik menunjukkan Highest: 5,549.19 4,954.64
4,426.14 3,856.88 3,633.40.
Hal ini mengindikasikan terdapat lima nilai transaksi tertinggi dari total
nilai transaksi AR. Dari data statistik ini, seorang auditor dapat mengetahui
nilai transaksi AR mana yang bernilai tinggi sehingga memudahkan auditor
mengambil langkah-langkah pemeriksaan
terhadap transaksi ARyang bernilai tinggi tersebut.
8. Data statistik
menunjukkan Lowest: -3,582.98
-2,192.94 -2,133.37 -2,044.82
-1,954.88. Hal ini mengindikasikan terdapat lima nilai transaksi
terendah dari total nilaitransaksi AR. Dari data statistik ini, seorang auditor
dapat mengetahui nilai transaksi AR mana yang bernilai terendah sehingga
memudahkan auditor dalam mengambil langkah-langkah pemeriksaan terhadap
transaksi AR yang bernilai rendah tersebut.
Fungsi
Stratify
Gunakan fungsi stratify untuk menghitung nilai field
amount yang dikelompokan dalam internal tertentu. Fungsi ini sangat berguna
untuk melakukan review secara cepat dan melihat ringkasan terhadap
field amount sebelum seorang auditor menentukan langkah
berikutnya dalam mengaudit AR. Dengan menggunakan TABK, tepatnya ACL fungsi
stratify menghasilkan tabel berikut ini:
Sumber ACL
Versi 9
Sebagai contoh,
data di atas
merupakan hasil dari penggunaan fungsi stratify pada data
piutang. Fungsi Stratify mengelompokkan nilai
penjualan ke dalam sepuluh interval yang didasarkan pada batas
atas dan batas
bawah field. Analisis hasil di atas memungkinkan auditor mengidentifikasi
trend yang tidak wajar dan pengecualian.
Contohnya:
1. Nilai minimum
adalah -3,582.98 dan
nilai maksimum adalah 5,549.19.
2.
Terdapat 161 bagian
memiliki nilai field amount yang negatif.
3. 42,90% dari
kandungan field adalah antara 69.89 dan 983.11.
4. Hanya dua
bagian yang melebihi 4,635.98.
Auditor
dapat menandai potensi masalah dengan hasil analisis ini. Karena transaksi ini
(AR) normalnya bernilai positif, maka nilai negatif memberikan indikasi adanya
kesalahan. Kesalahan tersebut
dapat diakibatkan oleh
sistem komputerisasi, kelalaian
manusia
atau juga disengaja.
Jadi
untuk pemeriksaan lebih
lanjut,
auditor hanya memilih data yang
bernilai
negatif saja untuk diidentifikasi.
Piutang
Negatip
Secara umum
saldo piutang wajarnya adalah positip dan angka positip
ini menandakan bahwa perusahaan memiliki hak tagih, lain halnya jika
saldo piutang tersebut
adalah negatip. Satu hal
yang menonjol ditampilkan dari data hasil ekstrak terhadap
field amount adalah bahwa ada
piutang yang bersaldo negatip, berjumlah -58,396.86. terdiri
dari 161 record dengan nilai rata rata
-362.70. Indikasi ini menandakan bahwa ada
mekanisme penjumlahan otomatis di program aplikasi beroperasi dengan
baik. Dalam beberapa kasus, jika terjadi transaksi pelunasan piutang maka
program aplikasi akan menampilkan terlebih dahulu saldo piutang yang harus
dilunasi sehingga memudahkan bagi operator untuk memilih piutang mana (tgl
berapa) yang dilunasi oleh
pelanggan. Jika ada
saldo piutang yang akan dilunasi lebih kecil dari jumlah
cek (kas) yang diterima maka program aplikasi dapat menerima kelebihan
tersebut dengan mencatatnya
sebagai piutang bersaldo negatip.
Dalam kasus ini jumlah
piutang negatip mencapai nilai yang cukup besar sehingga status piutang yang seharusnya
ditagih menjadi status harus dibayarkan (dikembalikan) ke pelanggan. Situasi
ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki
kewajiban bukan hak.
Lebih jauh batas tertentu
intervensi manusia masih diperlukan karena
adanya faktor faktor
non teknis yang kadang kala merusak sistem pengendalian yang
otomatis. Pada pengembangan program aplikas piutang artinya bahwa
Kas yang dimiliki
oleh perusahaan sebagian milik pelanggan. Solusi yang bisa diberikan
untuk hal ini adalah perusahaan menjual kepada pelanggan yang memiliki saldo
negatip tersebut sejumlah saldo tersebut dan konsekwensi perusahaan tidak
menerima uang kas karena terjadi pengurang piutang negatip tersebut. (saldo
piutang menjadi). Kondisi seperti ini mengindikasikan bahwa penjualan perusahaan
pada posisi tidak
baik, artinya jika penjualan terjadi kepada semua pelanggan yang
memiliki saldo negatip berarti penjualan
perusahaan meningkat dan
tidak terjadi penambahan kas.
Jika terjadi, misalnya
jumlah saldo positip dan saldo negatip sama. Program aplikasi menginformasikan
saldo piutang adalah 0, jika tidak dimengerti maka informasi ini akan
menyesatkan karena tidak
terjadi penjualan sama sekali
dalam satu periode. Fungsi profile, Statistik dan Stratify dapat digunakan
sebagai langkah awal dalam melakukan audit terhadap sekumpulan data yang
disimpan secara elektronik.
Anomali yang didapat dari sample
data AR adalah bahwa saldo negatip tersebut cukup signifikan, mencapai 161
record dari 772 record yang ada atau 27.72% dari total piutang.
Saldo piutang negatip
tersebut cukup besar dan perlu ditelusuri lebih
jauh. Hasil
pembahasan mengindikasikan bahwa
program aplikasi secara otomatis akan menjadikan saldo piutang negatip
jika terjadi kelebihan bayar dari
pelanggan.
Perlu dikaji lebih jauh
bahwa apa kebijakan dari perusahaan mengenai hal ini karena karena dalam jangka
panjang akan membenani perusahaan. Kebijakan perlu dibuat agar jika terjadi
kelebihan bayar, segera untuk di ambil tindakan, misalnya
dikonversi ke sejumlah barang kemudian dikirimkan ke
pelanggan, dengan terlebih dahulu mengkonfimasinya kepada pelanggan
bersangkutan.
Implikasi dan
Keterbatasan
Implikasi
dari penelitian atau
studi kasus ini adalah bahwa pengendalian dapat dilakukan
secara otomatis, namun pada hendaknya dapat di
set-up pengendalian yang harus ada dan otomatis. Pada sisi lain intervensi
terhadap pengendalian otomatis tersebut akan merusak pengendalian yang ada.
Indikasi ini terlihat dari output yang dihasilkan oleh sebuah program aplikasi
piutang. Studi kasus baru melihat satu field yang paling penting dalam file AR.
Ada beberapa field pendukung lainnya yang masih perlu di investigas untuk
mendukung hasil yang didapat dari studi kasus ini.
Bagian SUNTO
RYOTA
Cara menggunakan
ACL (Audit Command Language) Versi 9
New project
Tampilan awal dari ACL V9
adalah sebagai berikut:
•
Klik
Menu – File – New Project pada button bar
•
Pilih
Create a new project pada Welcome Menu program ACL
Kedua
perintah tersebut akan memunculkan tampilan sebagai berikut :
Di
dalam tampilan tersebut, kita dapat membuat folder baru; misalnya dengan nama
SV_Audit. Untuk membuat folder baru tersebut kita klik tombol menu dan ubahlah
nama “New Folder” menjadi “UNY_Audit”.
-
Kemudian
klik dua kali atau open folder “UNY_Audit”
-
Kemudian
masukan nama project baru tersebut, misalnya “UNY_Project”, kemudian klik save.
Tampilan selanjutnya adalah sebagai berikut :
-
Pembuatan
input file definition secara otomatis dilakukan dengan menggunakan wizard
sehingga anda dengan mudah mengatur file yang dimiliki dengan program ACL.
-
Kemudian
klik Next, pilihlah “Disk”.
-
Kemudian
klik Next, maka anda akan diminta untuk memilih file yang akan didefinisikan,
dalam contoh ini misalnya anda diminta untuk memilih file Penjualan.xls, klik
open, maka ACL akan menampilkan file yang teridentifikasi yaitu berbentuk
ASCII.
-
Kemudian
klik next, maka secara otomatis file yang dipilih dan diklasifikasikan sebagai
format excel
-
Klik
next, maka selanjutnya anda diminta untuk untuk memilih sheet mana yang akan
ditampilkan dalam ACL, pada contoh ini anda silahkan pilih “order” dan untuk maximum
character field length dibiarkan
saja tidak perlu diubah.
-
Klik
next, maka selanjutnya anda diminta untuk menyimpan nama file yang telah
didefinisikan sebagai bagian dari file “UNY_Project” dalam contoh ini anda
isikan file name dengan nama penjualan.
-
Kemudian
klik save, maka akan secara otomatis akan muncul informasi struktur file data
yang sedang diproses.
-
Klik
finish, maka akan muncul informasi apakah anda akan mengubah nama atau tidak,
untuk contoh ini anda
langsung klik ok.
-
Setelah
klik ok, maka secara otomatis ACL menyajikan data yang telah selesai
dikonversikan kedalam format ACL.
Copy from another project
- Langkah awal yang perlu dilakukan
adalah klik kanan dalam folder “UNY_Project.ACL” copy from another project table. Maka akan muncul tampilan sebagai
berikut :
Setelah klik table maka akan muncul tampilan sebagai
berikut :
Pilih
sample project.ACL > open
Pilih file Ar dan Customer yang berada di kotak
sebelah kiri klik tanda panah ke kanan
yang bertujuan agar file Ar dan Customer terpilih untuk di salin dalam project
kita. Setelah file Ar dan Customer pindah ke kotak sebelah kanan maka klik ok.
Maka secara otomatis file Ar dan Customer telah berada di dalam daftar bagian
project UNY_Project.ACL.
Namun
meskipun file Ar dan Customer sudah terdapat dalam daftar bagian project
UNY_Project.ACL, kedua file tersebut tidak dapat langsung dibuka. Untuk membuka
file Ar dan Customer, ikuti langkah-langkah berikut ini.
Klik 2 kali pada file Ar,
maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Pilih file asli atau asal
Ar. yang sudah kita salin, kemudian open. Maka akan muncul tampilan yang berisi
data-data yang terdapat di dalam file Ar.
Untuk
membuka file Customer, lakukan langkah yang sama saat membuka file Ar.fil
Verifikasi Data
a.
Pilih
tabel Inventory
b.
Pilih
menu Data > Verify, maka akan muncul dialog box Verify kemudian klik tombol Verify Fields. ACL akan menampilkan pilihan
field apa saja yang akan diverifikasi. Untuk mem-verifikasi seluruh fields maka
klik Add All.
c.
Kemudian
klik OK, dan akan muncul hasilnya seperti gambar di bawah. Pada hasilnya
tersebut dapat kita lihat bahwa tidak terdapat data yang eror pada tabel
tersebut.
Extract
Data
Untuk melakukan manipulasi
data pada ACL menu yang akan dipilih adalah Menu Data seperti tampak pada
tampilan di bawah ini.
-
Dari
tabel AR (piutang) yang terdiri dari piutang-piutang dengan berbagai macam tipe
transaksi, Anda diminta untuk menyajikan data dengan tipe transaksi hanya yang
IN saja.
-
Buka
tabel Ar.
-
Klik
Data > Extract Data. Maka akan muncul dialog box Extract.
-
Klik
radio button Record dan klik If, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
-
Maka
akan muncul dialog box seperti di bawah ini untuk memasukkan expression. Masukkan formula TYPE = ‘IN’ pada tempat yang telah disediakan.
-
Klik
Verify untuk melihat apakah formula tersebut valid atau tidak. Jika sudah, klik
Ok. Dan akan kembali ke dialog box awal (seperti gambar di bawah). Isilah isian
To dengan nama file output hasil extract, misal beri nama Ar_IN.fil
-
Maka
hasilnya akan muncul tabel baru (Ar_IN) yang menunjukkan tipe transaksi IN
saja.
Count record
Fungsi count digunakan untuk
menghitung jumlah record dari file data yang sedang diolah atau yang sedang
aktif dengan persyaratan tertentu. Bila kita hanya ingin menghitung jumlah
record tanpa persyaratan tidak perlu menggunakan perintah ini karena sudah
tercantum di bagian bawah data.
-
Misalnya
kita ingin menghitung jumlah penjualan yang memiliki nominal order di atas
1000, maka langkahnya adalah sebagai berikut :
-
Buka
tabel “Ar”. Untuk menjalankan perintah ini
maka klik analyze pada menu bar count
records
-
Untuk
membuat batasan, kita klik tombol if pada tampilan seperti diatas, maka
akan muncul tampilan seperti ini :
-
Masukkan
rumus “Amount > 1000” pada tempat yang disediakan.
-
Berdasarkan
hasil batasan Amount > 1000 ini, diketahui bahwa jumlah penjualan yang
memiliki total order melebihi 1000 ada 190 faktur.
Total Field
Total Field dapat menampilkan
jumlah yang bersifat numerik, misalnya jumlah total jumlah piutang dalam tabel
“Ar”. Untuk langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
-
Buka
tabel penjualan analyze klik total field
-
Setelah
klik total field, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
ok
-
Kemudian
pilih field “Amount”
-
Berdasarkan
total field (fungsi total) dari tabel “Ar” ini, diketahui bahwa jumlah total
piutang sebanyak 468,880.69
Statistical
ACL menydiakan fungsi untuk
perhitungan statistik sederhana seperti rata-rata, nilai absolut, nilai
maksimum, nilai minimum, dan standar deviasi. Untuk menghitung statistik dari
tabel Ar silahkan ikuti langkah di bawah ini:
-
Buka
tabel “Ar”, pilih menu Analyze, pilih Statistical – Statistic
-
-
Pilih
Statistic On – pilih “Amount” – aktivkan Standar Deviasi - OK
-
Akan
muncul hasil sebagai berikut
Untuk
membuat ringkasan / profil statistik suatu data, dapat menggunakan fungsi
“Profile” yang juga ada dalam menu Analyze – Statistical – Profile.
Stratify
Fungsi Statify digunakan
untuk menampilkan secara ringkas file yang berjenis numeric. Fungsi stratify
ini menyajikan data minimum, maksimum dan interval. Untuk menjalankan fungsi
ini ikuti langkah –langkah berikut ini :
-
Buka
file “Ar” kemudian klik analyze pada menu bar
stratify. Maka akan muncul tampilan
berikut ini yang menampilkan
table yang berjenis numeric.
-
Pilih
Stratify On - Amount. Nilai maksimum dan minimum akan muncul secara otomatis
jika sebelumnya telah melakukan fungsi “Profile”. Isi interval dengan angka 10.
Maka akan muncul hasil seperti di bawah:
Classify
Fungsi Classify untuk
memberikan ringkasan informasi tentang sejumlah record dengan sebuah key yang
unik dan untuk menjumlahkan total field numeric untuk masing-masing nilai key.
Untuk menjalankan fungsi ini, ikuti langkah-langkah berikut ini :
- Buka file “Ar” kemudian klik analyze pada menu bar classify. Maka akan muncul tampilan berikut
ini yang menampilkan table yang berjenis numeric.
Komentar
Posting Komentar